BERSAMA IFA, MIMPI MENJADI NYATA

Selasa, 07 Januari 2014

Ini Alasan Rhoma Irama Tolak Duet dengan Ahok


Rhoma Irama

Masih ingat acara Jakarta Night Festival (JNF) 2013? Saat itu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengundang Raja Dangdut Rhoma Irama untuk tampil. Bahkan Jokowi berduet dengan Rhoma di atas panggung membawakan lagu "Darah Muda".

Malam itu, rencananya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga akan berduet dengan Rhoma membawakan lagu "Terajana". Namun, duet Rhoma-Basuki batal. Kenapa duet itu batal?

"Saya kira itu masalah teknis saja," tutur Rhoma saat berkunjung ke kantor Redaksi Tribun Network, Jakarta, Selasa (7/1/2014).

Ia mengaku kaget saat diundang Jokowi untuk mengisi acara JNF 2013. Saat menandatangani kontrak, ia mengatakan, pihaknya tidak mendapatkan jadwal susunan acara.

"Pada last minute, saya dapat instruksi untuk berduet dengan Ahok. Ya enggak bisa saya bilang karena tidak ada di rundown," ujarnya.

Rhoma menolak berduet karena belum berlatih menyanyi dengan Ahok. Hal ini berbeda dengan Jokowi yang sudah berlatih bersamanya. Saat itu, kata Rhoma, ia dan Jokowi berlatih menyanyikan dua lagu ciptaannya, yaitu "Darah Muda" dan "Begadang".

"Di mana-mana, di seluruh dunia, semua penampil harus ada latihannya. Nadanya seperti apa, ininya bagaimana. Enggak bisa ujug-ujug tampil," ucapnya.

Bakal calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa ini menambahkan, sebenarnya bisa saja ia menyanyi bersama Ahok, dengan catatan Jokowi juga ikut. Sebab, ia dan Jokowi sudah latihan bersama.

"Tanpa Jokowi, nanti jadinya berantakan," kata dia.

Sumber: kompas.com

Stop Mendengkur Dengan Cara Mudah Ini...

Stop Mendengkur Dengan Cara Mudah Ini
(c) shutterstock.com

Mendengkur adalah salah satu hal yang paling menjengkelkan bukan? Meskipun Anda tidak sadar, tapi kalau beberapa orang bilang tidur Anda mendengkur, aduh nggak enak juga kalau tidur bareng-bareng. Dilansir dari boldsky.com, ini lho Ladies cara mudah supaya Anda tidak mendengkur saat tidur.

Tambahan Bantal
Alih-alih Anda tidur di tempat yang terlalu datar, gunakan beberapa bantal tambahan. Fungsinya adalah untuk menahan saluran pernapasan sehingga tidak terlalu tertekan oleh badan Anda.

Miring ke samping
Cara ini rupanya sudah menjadi rahasia umum untuk mencegah tidur mendengkur. Tidur dengan posisi tubuh menghadap samping memang bisa mencegah tidur mendengkur karena lidah tak akan menutupi jalannya udara seperti saat Anda tidur telentang.

Menghirup uap
Steam atau menghirup uap bisa jadi melegakan pernapasan Anda. Lendir yang biasanya menyumbat saluran pernapasan bisa menjadi encer tak tak menyumbat lagi. Anda bisa menghirup uap dari air panas yang Anda rebus.

Berhenti merokok
Kalau Anda pecandu rokok, hentikanlah mulai sekarang. Rokok bisa menjadi penyebab utama masalah pernapasan.

Berhenti mengonsumsi pil tidur
Mengonsumsi pil tidur, minum alkohol, ataupun soda bisa membuat otot-otot Anda lebih tegang. Berhentilah mengonsumsi pil tidur ataupun alkohol sehingga saat tidur otot-otot Anda akan lebih rileks.

Segera obati flu
Batuk pilek bisa menjadi salah satu hal yang menyebabkan dengkuran. Jadi atasi dengan segera batuk pilek Anda supaya tidur Anda bebas dari dengkuran.

Hindari 'Nyemil' saat mau tidur
Nyemil saat akan pergi tidur akan meningkatkan produksi lendir di saluran napas. Makanan ringan yang Anda konsumsi mengandung banyak lemak yang merangsang meningkatnya produksi lendir ini.

Sumber

Minggu, 05 Januari 2014

Hipertensi pada Wanita Lebih Berbahaya

Hipertensi pada Wanita Lebih Berbahaya

Wanita sebaiknya segera mendeteksi penyakit tekanan darah tinggi (hipertensi) dan mengobatinya. Pasalnya, ancaman hipertensi lebih besar mengintai wanita dibanding pria.

Fakta ini ditemukan peneliti dari Wake Forest Baptist Medical Center dan dipublikasikan dalam Therapeutic Advances in Cardiovascular Disease. Riset ini merupakan yang pertama menemukan perbedaan signifikan pada mekanisme penyebab hipertensi pada wanita dibanding pria.

"Kalangan medis berfikir penyebab hipertensi pada wanita dan pria sama, sehingga pengobatan dilakukan berdasarkan anggapan tersebut. Dalam studi ini, gender pertama kali dipertimbangkan sebagai elemen penting untuk mencari pengobatan antihipertensi. Tentunya dengan mempertimbangkan berbagai hal, misal kenaikan tekanan darah," kata pimpinan riset, Carlos Ferrario.

Ferrario mengatakan, 20-30 tahun belakangan angka kematian pada pria akibat penyakit kardiovaskuler cenderung menurun. Namun, penurunan tersebut tidak terjadi pada wanita. Di Amerika Serikat, penyakit kardiovaskuler justru menjadi pembunuh utama wanita. Bila wanita dan pria dirawat dengan penyebab dan cara yang sama, apa yang membuat hasilnya berbeda?

Menurut para peneliti, perbedaan hasil berkaitan dengan gender dan kurangnya pengertian mekanisme biologi dasar pada wanita dan pria. Hal ini dibuktikan lewat studi yang dilakukan terhadap 100 wanita dan pria, berusia 53 tahun dan lebih, yang menderita hipertensi namun tidak dirawat dengan baik. Para responden juga tidak mengalami penyakit lain akibat darah tinggi. Tes yang dilakukan di ruang praktek dokter ini, bisa memberi info kondisi kesehatan dan sirkulasi darah pada tubuh responden.

Tes ini untuk mengukur kondisi hemodynamic seseorang, yaitu kondisi yang memengaruhi sirkulasi darah seseorang. Tes ini juga untuk mengetahui kondisi dan mekanisme hormon yang mempengaruhi tingginya tekanan darah pada pria dan wanita.

Peneliti menemukan, penyakit pembuluh darah 30-40 persen lebih banyak ditemukan pada wanita dibanding pria. Sebagai tambahan, ada perbedaan fisiologis signifikan antara sistem kardiovaskuler wanita dan pria, termasuk tipe dan banyaknya hormon yang berperan dalam pengaturan tekanan darah. Hormon ini yang kemudian berperan dalam tingkat keparahan dan frekuensi penyakit jantung.

"Riset kami menyarankan perlunya pemahaman lebih baik dan spesifik pada wanita. Nantinya bisa diketahui bagaimana proses hipertensi dan penanganan yang baik bagi wanita. Kami perlu mengevaluasi protokol baru terkait pengobatan, kombinasi dan dosis obat yang diperlukan, untuk mengobati hipertensi pada wanita," kata Ferrario.