BERSAMA IFA, MIMPI MENJADI NYATA

Selasa, 12 November 2013

Cara Mudah Samarkan Payudara yang Terlalu Besar


Ilustrasi

Tak semua perempuan nyaman memiliki payudara yang besar. Ukuran payudara yang besar pasti menarik perhatian dari banyak orang, dan ini cukup memalukan. Meski begitu, jika Anda memiliki ukuran payudara di atas rata-rata, jangan langsung memikirkan untuk operasi pengecilan payudara. Ada cara sederhana untuk menyiasati agar payudara tidak tampak terlalu besar.

1. Hati-hati pilih pakaian
Anda bisa menyiasati ukuran payudara lewat pemilihan busana. Agar ukuran payudara tak terlihat makin besar, hindari memakai busana yang berwarna terang (pakailah busana yang berwarna gelap). Hindari juga low cut shirt. Jangan memilih busana dengan garis-garis mendatar, terutama di bagian dada, karena ini akan membuat payudara terlihat lebih besar.

2. Diet
Jika Anda mengalami kelebihan berat badan, ada baiknya untuk menurunkan sedikit bobot tubuh Anda. Selain memengaruhi kesehatan, diet juga akan membantu Anda untuk sedikit mengurangi ukuran payudara Anda. Lakukan penurunan berat badan dengan berolahraga dan mengatur pola makan. Cobalah juga untuk menambah asupan serat di dalam pola makan Anda.

3. Pilih bra yang tepat
Pakaian dalam yang tepat tak hanya akan membuat Anda merasa nyaman dan percaya diri, tetapi juga akan membantu menyamarkan bagian tubuh yang tak diinginkan. Perempuan berpayudara besar seharusnya tidak memilih bra yang memiliki tambahan busa di dalamnya dan juga hindari push up bra yang bisa mengangkat payudara ke atas.

4. Yoga
Yoga adalah jenis olahraga yang paling tepat untuk membentuk tubuh, termasuk untuk mengecilkan payudara. Cobalah berbagai gerakan yoga asana untuk mengurangi ukuran payudara dan membentuk tubuh lebih ideal. Lakukan yoga ini 3-4 kali seminggu dan tunggu saja hasilnya.


Sumber : Boldsky

Jokowi: Dikatakan Gubernur Monyet, Tidak Apa-apa

Gubernur DKI Joko Widodo mengangkat kandang berisi monyet di pelataran Monas, Rabu (23/10/2013). Monyet-monyet itu hasil razia Satpol PP terhadap topeng monyet di Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tidak marah ketika dirinya dijuluki "Gubernur Monyet" lantaran lebih mengurusi monyet ketimbang upah buruh.

"Meski ada yang katakan Jokowi 'Gubernur Monyet', tidak apa-apa. Konsekuensi dari kebijakan dan keputusan," ujar Jokowi saat berpidato dalam acara peresmian 42 Kelurahan Sadar Hukum di Gedung Blok G, Balai Kota, Jakarta, Selasa (12/11/2013).

Jokowi mengatakan, penertiban topeng monyet adalah salah satu upaya Pemprov DKI untuk menciptakan ketertiban. Sebab, para pelaku seni topeng monyet selama ini mengganggu ketertiban umum dengan menggelar atraksi di jalan raya.

"Sebetulnya bukan topeng monyet yang kami ingin manage. Tapi, kalau main topeng monyet di perempatan, ganggu ketertiban umum," ucap Jokowi.

Jokowi juga mengatakan penertiban monyet juga dalam rangka menghindari warganya tertular penyakit yang diidap monyet sesuai hasil pemeriksaan bahwa ada monyet yang terserang penyakit TBC, hepatitis, sampai cacingan.

"Dan kami cek ke Kampung Monyet. Anak-anaknya ada yang kena hepatitis dan TBC. Saya kira nilai yang perlu kita gerakkan. Perlu kita lakukan," ujar Jokowi.

Jokowi yakin, penertiban monyet yang biasa dipekerjakan dalam kesenian topeng monyet jalanan sudah berhasil sehingga banyak daerah lain mengikutinya.

Jakarta sebagai barometer bagi daerah lain, kata Jokowi, diharapkan dapat menjadi acuan bagi daerah lain.

Sumber  kompas.com

3 Langkah Cegah Infeksi Penyakit di Rumah

www.ifadahsyat.biz
Ilustrasi

Rumah adalah tempat bernaung beberapa anggota keluarga sekaligus tempat kegiatan dimulai dan diakhiri. Karena itu, tak heran jika banyak orang menganggap rumah adalah lokasi yang paling bersih dan nyaman.
 
Namun kenyataan berkata lain. Rumah merupakan lokasi yang memungkinkan terjadinya berbagai infeksi. "Sayangnya hanya 11 persen masyarakat yang menyadari rumah adalah sumber infeksi. Sedangkan 65 persen lainnya menganggap sumber infeksi terbesar adalah transportasi umum," kata anggota The Global Hygiene Council 2013 dari Indonesia, Dr. Hindra Irawan Satari, menggunakan data yang berasal dari survei bertajuk Global Infection Challenge.
 
Rumah di Indonesia dihuni lebih banyak orang daripada di belahan bumi Eropa. Akibatnya bila satu orang terkena flu atau diare, penyakit tersebut sangat mudah menular kepada penghuni rumah lain. Kondisi ini bisa dicegah, jika seluruh penghuni rumah menjaga kebersihan.
 
Menurut Hindra sedikitnya ada tiga kegiatan yang bisa dilakukan penghuni, untuk menjaga kebersihan rumah. Berikut kegiatannya
 
1. Rutin cuci tangan
 
"Ada lima jenis kegiatan yang mengharuskan cuci tangan. Tiga di antaranya adalah sebelum dan sesudah makan, serta usai buang air," kata Hindra. Cuci tangan harus menggunakan sabun dan air mengalir.
 
Sabun, akan meluruhkan dinding pada sel bakteri, sehingga membuatnya mudah bereaksi dengan komponen disinfektan. Selanjutnya air mengalir akan membersihkan organ dari sisa-sisa bakteri pengganggi.
 
2. Sering ganti lap rumah tangga
 
"Lap terutama yang di dapur harus sering diganti. Idealnya tiap lap hanya digunakan sekali," kata Hindra. Lap harus segera diganti bila telah dua kali digunakan.
 
Cara mencuci lap juga tidak bisa asal. Hindra menyarankan lap direbus terlebih dulu dalam suhu 60 derajat celcius. Selanjutnya lap bisa dicuci menggunakan deterjen dan air mengalir.
 
Perebusan merupakan tahap awal membunuh kuman. Selanjutnya, penggunaan deterjen akan menurunkan tegangan permukaan air, sehingga kuman lebih cepat terlepas dari lap. Setelah itu, lap dibilas menggunakan air mengalir untuk mengusir kuman sejauh mungkin.
 
3. Rutin membersihkan tumah 
 
Rumah harus dibersihkan minimal dua kali sehari. Saat membersihkan rumah gunakan cairan disinfektan yang sesuai.
 
Cairan disinfektan memang tidak membunuh bakteri 100 persen. Namun cairan ini menekan risiko penularan infeksi, sehingga penghuni rumah tetap sehat. Bila tidak ada cairan disinfektan, Hindra menyarankan penggunaan deterjen.
 
Untuk warga dengan kualitas air yang dipertanyakan, Hindra menyarankan, untuk merebus air terlebih dulu. Terutama bila air hendak digunakan untuk mandi atau mencuci.

Sumber: kompas.com

Minggu, 10 November 2013

Dua Hal yang Diminta Megawati dari Jokowi

http://www.jokowi-news.blogspot.com/
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Joko Widodo dan Rieke Diah Pitaloka, di Jakarta, Senin (21/10/2013).

Sejak Joko Widodo terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku sudah meminta agar Jokowi memperhatikan masalah lingkungan di Jakarta.

Mantan Presiden RI ke lima tesebut mengatakan, hal yang perlu mendapat perhatian adalah kondisi sungai dan penghijauan di Ibu Kota. "Salah satu hal yang saya minta dikerjakan, harus kembalikan sungai yang masuk ke kota Jakarta," kata Mega, dalam sambutan di sela kunjungannya bersama Jokowi di Komunitas Ciliwung Condet, Kramatjati, Jakarta Timur, Minggu (10/11/2013).

Belum lama ini, Megawati kembali dari perjalanan ke Tokyo, Ibu Kota negara Jepang. Dia mengaku melihat kondisi sungai di sana yang sangat bersih tanpa sampah. Berbeda dengan yang terjadi di Jakarta. "Tadi di mobil saya katakan ke Pak Jokowi, saya kagum dengan Tokyo, kalinya bisa dilihat bersih," ujar Mega.

Mega menyatakan, keadaan tersebut terjadi karena masyarakat di Tokyo taat untuk tidak membuang sampah sembarang. Mega pun berpesan agar masyarakat Ibu Kota juga mau melakukan hal yang sama.

Menurutnya, kebersihan lingkungan dapat dimulai dari diri sendiri. "Ini makanya sekalian silahturahim, supaya dapat disosialisasikan betapa indahnya tepi sungai, tidak kelihatan kumuh, lalu hijau," ujar Mega.

Mega meyakini, dengan lingkungan yang hijau dan indah maka kedamaian akan lahir, dan hal negatif akan hilang dari generasi muda di Jakarta. "Mengapa anak-anak sering berkelahi? Karena tidak pernah diberikan sentuhan keindahan," tutur Mega.

Sebelumnya, Mega pun mengunjungi kawasan penanaman salak condet yang berada di Kramatjati, Jakarta Timur. Mega dan Jokowi juga ditemani oleh Puan Maharani berkesempatan menanam bibit salak di lokasi tersebut.

Sumber: kompas.com