BERSAMA IFA, MIMPI MENJADI NYATA

Sabtu, 07 Desember 2013

Bagaimana Cara Jokowi Mengelola Ribuan Keluhan Warga?

Gubernur Jakarta Joko Widodo meninjau Waduk Tomang Barat, Jakarta Barat.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo selalu menerima ratusan bahkan ribuan keluhan dari warga Ibu Kota. Keluhan-keluhan itu masuk ke meja kerjanya setiap hari. Lantas, bagaimana Jokowi mengelola keluhan-keluhan warga tersebut?

Ada banyak pintu masuk keluhan warga. Ada yang melalui pesan singkat melalu ponsel yang dipegang ajudan Jokowi, yakni di nomor 08122600960, atau alamat e-mail gubdki@gmail.com. Ada pula yang dikirimkan melalui surat ke sekretariat atau bahkan keluhan yang disampaikan saat bertemu Jokowi di luar dari ruangan kerjanya. 

"Sampai malam ini (Kamis malam), ada 2.245 SMS. Ini yang belum saya buka. Yang sudah saya buka paling 10 persennya saja. Ini belum sama keluhan di e-mail dan lainnya," ujar David, sekretaris pribadi Jokowi pada Kompas.com, Kamis (5/12/2013) malam.

Keluhan-keluhan tersebut, lanjut David, kemudian di-print serta disampaikan langsung kepada Gubernur. Jokowi memilih mana keluhan diprioritaskan. Mekanisme ini dilakukan setiap hari.

Delegasi wewenang

Ditemui saat hendak pulang ke rumahnya, Kamis malam, Jokowi mengakui tak seluruhnya keluhan tersebut ditindaklanjuti. Ia memprioritaskan keluhan yang berbasis kebutuhan warga, yakni kesehatan atau pendidikan. Selain itu, dia juga memprioritaskan keluhan infrastruktur yang dianggap bisa ditindaklanjuti segera.

Soal kesehatan, misalnya, ada warga DKI peserta Kartu Jakarta Sehat yang tidak mendapatkan ruangan di rumah sakit. Terkait pendidikan, ada anak yang dipungut biaya ketika pindah sekolah. Sementara soal infrastruktur, misalnya, ada jalan rusak, drainase buruk, tempat pembuangan sampah tidak memadai, dan lain-lain.

"Kita delegate ke dinas, wali kota untuk menindaklanjuti laporan itu. Memang banyak sekali keluhan yang masuk tiap hari," ujarnya.

Sejauh ini, Jokowi mengaku tidak menemui kendala berarti. Biasanya, keluhan yang disampaikan warga terkait persoalan lapangan yang sudah ada anggarannya, tetapi perlu dorongan kepada birokrasi bekerja lebih optimal melayani masyarakat.

"Dinas, suku dinas, dan wali kota itu biasanya sudah ada dana. Jadi, kita tinggal dorong supaya segera diselesaikan saja," ujarnya.

Jokowi mengakui, ada setumpuk persoalan dari segala aspek di Jakarta. Eksekusi di lapangan, kata Jokowi, merupakan hal yang paling penting demi mengurai benang kusut di Ibu Kota semacam itu. Ia tidak mau berjanji akan menyelesaikan hingga tuntas segala persoalan itu. Namun, Jokowi berjanji memberikan memutuskan keputusan terbaik agar persoalan bisa ditindaklanjuti.

Sumber: kompas.com

Ini Kata Pria Tentang Arisan!

Ini Kata Pria Tentang Arisan
Arisan seringkali jadi ajang bergosip yang membuat Anda lupa waktu

Arisan umumnya dilakukan perempuan bersama dengan teman-teman dekatnya. Biasanya kumpul-kumpul ini dilakukan setiap sebulan sekali sembari mengocok arisan. Kalau perempuan sangat setuju dengan yang satu ini, lantas bagaimana pendapat pria tentang aktivitas ini?

Sebenarnya, para pria tidak melarang perempuan untuk bergabung dalam arisan. Lima dari lima orang pria yang disurvei Kompas Female setuju bahwa arisan punya manfaat positif. "Kalau merujuk manfaatnya, arisan itu sebenarnya positif karena bisa membantu perempuan untuk bersosialisasi dengan teman-temannya," ungkap Imaddudin, karyawan swasta di Jakarta kepada Kompas Female.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Ricky Alexander, seorang dokter. "Saya setuju banget dengan adanya arisan, karena dengan ajang kumpul-kumpul seperti ini bisa mempererat hubungan pertemanan. Ditambah lagi bisa nabung juga kan sambil nunggu kocokan arisannya keluar," paparnya.

Pernyataan ini juga disetujui oleh Daniel Erondlint yang mengungkapkan bahwa arisan memungkinkan Anda untuk bertemu teman-teman lama yang sulit ditemui.

Senada dengan pria-pria tersebut, psikolog anak dan keluarga, Roslina Verauli juga mengungkapkan bahwa arisan sebenarnya adalah aktivitas yang sehat secara emosi, psikologis, dan juga mental. "Salah satu ciri orang yang sehat secara emosi, psikologis, dan mental adalah orang yang bisa menjalin pertemanan dengan hangat, salah satunya lewat arisan. Dengan demikian hubungan Anda dan teman yang lain bisa jadi lebih intim," jelasnya kepada Kompas Female.

Meski para pria sebenarnya cukup mendukung arisan, mereka juga memiliki ganjalan tersendiri. Mereka bahkan juga sepakat bahwa seringkali arisan ini menjadi sebuah aktivitas yang bersifat negatif. Tiga dari lima responden pria ini mengaku bahwa arisan-arisan sekarang ini sudah mulai mengarah kepada hal negatif yang cukup meresahkan.

Imaddudin menambahkan bahwa sekarang ini, arisan perempuan masa kini justru tak hanya sekadar ajang kumpul biasa, tapi juga dibumbui dengan banyak gosip. "Selain itu, arisan sekarang ini juga sering jadi ajang pamer barang-barang baru yang dimilikinya, kalau sudah begitu ujung-ujungnya jadi sirik dan bersaing satu sama lain," paparnya.

Sisi negatif lainnya dari arisan perempuan juga diutarakan oleh Rudy Wibowo, seorang karyawan swasta di Jakarta kepada Kompas Female. "Arisan itu cara nabung yang salah. Karena ketika dapat uang arisan, pasti uangnya langsung dibelanjakan dan dihabiskan. Ibaratnya dapat rejeki lebih, padahal nggak juga tapi justru belanja makin banyak dan jadi lebih konsumtif," ungkapnya.

Selain itu pria juga sedikit atau banyak, sisi negatif dari arisan adalah buang-buang waktu. "Kalau sudah arisan dan ketemu banyak temannya, perempuan pasti ngobrol sana-sini dan lupa waktu. Padahal ada banyak hal lain yang bisa dilakukan tapi jadi terbengkalai karena keasyikan ngobrol saat arisan," kata Emannuel Suhartono, seorang karyawan swasta.  

Lalu apa harapan para pria saat melihat pasangannya arisan? Sederhana saja,kebanyakan mereka berharap agar arisan tidak dibumbui dengan terlalu banyak gosip, ingat waktu, tidak pamer, tidak terlalu sering dilakukan, dan tidak terlalu banyak mengikuti arisan.

Sumber: kompas.com

Agar Arisan Tak Menjadi Ajang Pamer


Agar Arisan Tak Menjadi Ajang Pamer 
Arisan sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak puluhan tahun lalu. Dulu, kegiatan ini umumnya di lakukan di rumah anggota arisan, namun di era modern ini arisan sering dilakukan di mal, restoran, atau bahkan hotel.

Yang membedakan arisan dulu dan sekarang adalah "kehebohan" dandanan para peserta arisan karena umumnya acara arisan memiliki aturan berbusana alias dresscode. Hal itu tidak berlaku di arisan sosialitas saja, bahkan arisan "biasa" yang diikuti ibu-ibu RT pun kini juga mencantumkan dresscode.

Tak heran jika saat arisan para peserta sibuk mempersiapkan diri dan busana yang akan dipakai. Bukan hanya memilih baju dan sepatu yang sesuai, aksesori dan tas pun kalau bisa harus yang branded. Wajar jika kemudian muncul anggapan bahwa arisan menjadi ajang pamer.

Psikolog Sani B.Hermawan, mengatakan, arisan pada dasarnya berangkat dari kebutuhan individu untuk bertemu dengan sesamanya, untuk bersosialisasi. Hanya saja motifnya kemudian berkembang. Ada yang ingin kumpul-kumpul saja, ingin bergosip, pengajian, atau memang jadi ajang pamer.

"Baik buruknya manfaat itu arisan tergantung pada anggota yang ikut arisan dan apa motif dari arisan yang diikuti," ujar Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani ini ketika dihubungi KompasFemale beberapa waktu lalu.

Sani mencontohkan, jika motifnya memang untuk pamer, maka biasanya setiap anggota akan selalu hadir dengan busana atau aksesori terbaru dan kalau bisa bermerek. Bahkan ada yang terpaksa harus membeli barang bermerek yang bekas atau palsu supaya diterima oleh anggota lainnya. Ini berbahaya, karena kalau ketahuan akan dicemooh dan jadi bahan perbincangan.

"Namun, ada juga yang motifnya dari awal memang positif. Seperti ingin memperluas jejaring pertemanan dan sekadar refreshing dan rileks," katanya.

Ia menambahkan, arisan akan menjadi negatif bila motifnya bersifat pribadi. Misalkan, ketika bertemu teman yang lebih kaya dan kemudian merasa paling miskin dan sedih, ini tentunya tidak baik. Atau kemudian menjadi membanding-bandingkan harta yang dimiliki dengan orang lain, ini justru akan membuat seseorang merasa terpuruk.

"Arisan yang baik adalah ketika ikut di dalamnya kita menjadi lebih rileks dan ketika pulang mood menjadi lebih baik," ungkapnya.

Tentang arisan ini, Sani menganjurkan setiap wanita bisa melihat pada karakter dan kepribadian masing-masing sebelum menentukan ikut sebuah arisan atau tidak. Jika merasa cocok dan bernilai positif, kenapa tidak. Begitu juga sebaliknya.

Sumber: kompas.com

Jumat, 06 Desember 2013

Gizi untuk Bikin Lebih Konsentrasi

Ilustrasi bekerja di kantor

Kesibukan dan tekanan pekerjaan kerap menimbulkan banyak masalah. Gangguan kesehatan mulai dari stres hingga ancaman kekurangan nutrisi dapat menurunkan produktivitas di tempat kerja. Kondisi kesehatan pun rentan mengalami penurunan dan membuat tubuh rentan terhadap penyakit.

Untuk mengantisipasi masalah ini, para pekerja kantoran mesti 'lebih melek' soal pentingnya asupan gizi dan nutrisi.  Karena faktanya, faktor nutrisi memegang peran sangat penting dalam menunjang produktivitas di kantor.  

Menurut spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Samuel Oetoro, mereka yang selalu sibuk di kantor tak boleh menyepelekan asupan gizi karena berdampak pada menurunnya kemampuan berpikir dan  produktivitas.

Oetoro memaparkan, kebutuhan kalori manusia per hari rata-rata adalah sekitar 2.000-2.300 untuk pria, dan 1.500-1.800 untuk wanita. Namun mencukupi kebutuhan kalori saja belum cukup untuk menjaga produktivitas,  Ia menekankan, perlunya memberi perhatian khusus pada asupan nutrisi, khususnya gizi yang lengkap dan seimbang.  

"Nutrisi yang lengkap dan seimbang itu terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Sumbernya pun perlu diperhatikan untuk mendapatkan zat gizi yang lebih sehat," ujarnya kepada Kompas Health.

Samuel menjelaskan, sumber nutrisi yang sehat bisa berasal dari pilihan makanan-makanan tertentu yang lebih sehat. Pemilihan jenis makanan ini menjadi poin krusial karena meski jumlah kalori yang disarankan sudah tercukupi, namun jika pilihan makanannya keliru, produktivitas tetap akan menurun.

Makanan apa yang baik?

Samuel memaparkan beberapa kiat bagi "orang kantoran" dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya setiap hari. Misalnya, untuk asupan karbohidrat, perlu dipilih yang memiliki indeks glikemik rendah atau karbohidrat kompleks, yaitu nasi merah atau kentang dengan kulitnya.

Ia juga menegaskan perlunya menghindari jenis makanan yang mengandung karbohidrat sederhana seperti gula atau makanan yang banyak mengandung tepung. Makanan tersebut, kata dia, justru merugikankarena dapat berkontribusi dalam mengurangi daya pikir dan konsentrasi.

Untuk lemak, Samuel lebih menyarankan asupannya berasal dari lemak sehat yang kaya asam lemak tak jenuh semisal omega 3 seperti minyak ikan, omega 6 seperti kedelai, dan omega 9 seperti minyak zaitun. Dan lemak yang perlu dihindari, lanjut dia, yaitu yang berasal dari gorengan, daging merah, atau pun makanan laut.

Zat gizi lainnya yang tak kalah penting yaitu protein, Samuel menyarankan untuk menyeimbangkannya antara asupan protein nabati dan hewani. Protein nabati berasal dari kacang-kacangan, sedangkan protein hewani didapatkan dari daging ayam tanpa kulit.

"Selain itu, perbanyak juga konsumsi sayur dan buah untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral," saran Samuel.

Diet tinggi protein

Selain ancaman kekurangan gizi, masalah yang kerap dihadapi kaum pekerja kantoran adalah perasaan mudah lapar. Tak heran jika banyak pekerja kantoran yang dari tahun ke tahun berat badannya terus mengalami peningkatan.
Untuk menyiasati rasa lapar yang kerap menyerang di tempat kerja, pakar gizi Fiastuti Witjaksono, menyarankan pola makan tinggi protein. "Kalau biasanya kita disarankan untuk mengasup protein 15-20 persen, untuk diet khusus ini konsumsilah protein sampai 40 persen dari total kalori," katanya.

Kebutuhan protein tersebut bisa didapatkan dari beragam sumber seperti putih telur, ikan, kacang-kacangan, atau susu tinggi protein. Agar lebih efektif, Fiatuti menganjurkan untuk mengkombinasikan protein dengan serat.

Meski begitu, diet tinggi protein ini tidak disarankan untuk dilakukan setiap hari. "Kita bisa memilihnya saat sarapan atau malam hari sebagai menu makan malam di saat harus lembur," katanya.

Faktanya, mencukupi kebutuhan nutrisi terutama protein memang penting artinya bagi kemampuan berpikir dan konsentrasi. Sebuah studi terbaru menunjukkan, asupan nutrisi khususnya protein memiliki peran dalam membantu mendukung daya pikir dan konsentrasi.

Riset yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition 2013 edisi online menemukan, pemberian suplemen makanan protein  dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif khususnya bagi orang dewasa.  Studi  para ahli dari Departemen Psikiatri, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Putra Malaysia ini melibatkan 46 peserta yang dibagi menjadi dua kelompok secara acak. Peserta terdiri dari wanita dan pria yang berusia antara 35 hingga 65 tahun. Peserta tidak memiliki penyakit apapun yang membutuhkan pengobatan.

Para peneliti ini memberikan dua perlakuan pada peserta, kelompok pertama diberi suplemen protein dari saripati ayam (essence of chicken) selama enam minggu. Sementara kelompok lainnya diberi plasebo sebagai pembanding.

Pada awal dan akhir pemberian perlakuan, para peserta menjalani tes untuk menentukan fungsi kognitif mereka seperti tes perhatian dan daya ingat. Hasilnya, secara keseluruhan, peserta yang diberi suplemen protein memiliki skor yang lebih baik setelah diberi perlakuan dibandingkan dengan kelompok plasebo. Ini artinya, suplemen protein memiliki peran untuk meningkatkan fungsi otak yang mengatur daya konsentrasi dan fungsi kognitif pada orang dewasa sehat.

Sumber: kompas.com

"Bersosialisasi", Cara Penting untuk Sehat

Pilihlah teman yang memiliki peranan baik untuk hidup Anda.

Dalam buku Age Smart  karangan Jeffrey Rosensweig, PH.D, Betty Lu, ada cerita tentang pentingnya hubungan seseorang dengan orang lain  dalam kehidupan, kesehatan manusia. Ceritanya kira-kira begini. Di Eropa, suatu ketika di rumah penitipan yatim piatu, dokter dan perawat sangat heran karena dalam beberapa bulan ini semua bayi yang ada di dalam ruangan itu sering menangis sepanjang malam, kecuali seorang bayi.

Tidak hanya bayi yang satu itu, tetapi setiap bayi yang ada dalam tempat tidur yang sama, jadi, walaupun bayi itu berganti, bayi yang ada dalam tempat tidur yang sama, tetap tidak menangis, tidak seperti bayi-bayi lainnya. Melihat hal itu, sang dokter berusaha mencari kemungkinan apa penyebabnya.

Tidak berapa lama kemudian, diketahui bahwa setiap pagi hari seorang perempuan yang menjaga kebersihan ruangan, sebelum masuk ke ruangan, yang pertama kali dia lakukan adalah mengambil, menimang, memeluk bayi yang ada dalam tempat tidur bayi yang sama. Bayi yang membuat dokter dan perawatnya heran, dan ingin tahu mengapa setiap bayi yang ada di dalam tempat tidur itu, selalu tidur nyenyak sepanjang malam. "Hmm.. baru Saya mengerti, mengapa bayi yang ada di sana", bisik dokter yang merawatnya.

Seperti bayi di atas, karena sentuhan, pelukan, hubungan yang didapatkannya dari orang lain membuat dia lebih tenang,  bisa tidur lebih nyenyak. Kita sebagai manusia pada dasarnya juga begitu. Manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia perlu orang lain. Mulai dari saat kelahiran saja, manusia itu membutuhkan orang lain di sekitarnya. Semakin tua seseorang, keberadaan, hubungan-hubungan itu semakin dibutuhkan. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa hidup memyendiri, terisolasi secara sosial, sama buruk efek nya dibandingkan kebiasaan merokok, makanan tidak sehat, obesitas.

Penelitian pada suku-suku yang terkenal dengan banyaknya jumlah penduduknya yang berusia di atas 100 tahun, atau dikenal dengan istilah centenarian seperti suku Hunza di Pakistan, Okinawa di Jepang, Vilcabamba di pegunungan  equador, dan Abkhasia di kaukasus, hubungan, ikatan sosial yang kuat, tidak hanya dalam keluarga besar, tetapi juga dengan tetangga dan masyarakat luas merupakan ciri khas kehidupan mereka.

Di Abkhasia misalnya, kesejahteraan seseorang bukan dinilai dari banyaknya uang yang mereka miliki, tetapi dari jumlah dan kualitas hubungan sosial yang mereka jaga. Kesuksesan seseorang tidak terletak pada jumlah rekening mereka di bank, tanah atau harta lain yang mereka miliki, tetapi dari banyaknya hubungan, teman, keluarga, dan tamu yang berkunjung dan menginap di Rumah mereka.

Banyak penelitian yang terkait dengan pengaruh hubungan sosial, teman, dukungan kelompok terhadap proses penyembuhan, dan bahkan harapan hidup seseorang. Sudah lebih dari 20 tahun saya sebagai internist, pengalaman di bangsal dalam merawat pasien, menunjukkan pentingnya interaksi sosial ini. Pasien yang sering mendapatkan kunjungan dari temannya, dukungan kuat dari keluarganya, saya lihat proses penyembuhannya lebih cepat, angka pulang paksanya lebih rendah, mereka tidak banyak mengeluh,  dan barangkali angka kematiannya juga lebih kecil.

Penelitian yang dilakukan pada 86 wanita pasien kanker payudara yang sudah mengalami metastase, yang menerima terapi yang sama, tetapi satu kelompok, disamping itu juga mendapatkan dukungan pertemuan grup sekali dalam seminggu.

Ternyata, mereka yang mendapatkan dukungan grup ini mempunyai rata-rata harapan hidup 2 kali lebih lama dari kelompok yang tidak, hanya mendapatkan terapi seperti biasa.  Tidak hanya itu, mereka yang aktif menghadiri pertemuan kelompok juga lebih baik kualitas hidupnya, dan lebih bahagia.

Suatu riset para ahli dari Brigham Young University menunjukkan, mereka yang mempunyai hubungan erat dengan keluarga, teman, dan kelompok kerjanya mempunyai risiko kematian 50 persen lebih kecil dalam periode tertentu dibandingkan dengan kelompok yang hubungannya lebih lemah. Ini artinya anda mempunyai harapan hidup lebih lama.

Lalu, apa sebabnya hubungan sosial yang positif mempunyai pengaruh terhadap kesehatan seseorang, bahkan harapan hidupnya? Jawabannya sangat sederhana sekali. Coba anda berkumpul dengan teman-teman anda. Barangkali sudah puluhan tidak ketemu, kemudian melaksanakan reuni. Apa yang anda rasakan ketika berada di tengah-tengah mereka ? Pasti anda akan banyak ketawa, bercengkrama, senang, gembira, bahagia. Dan, andaikan anda punya masalah, stres waktu itu, stres itu pun akan hilang. Maka, salah satu pengaruh hubungan sosial yang positip adalah membantu anda  mengelola stres.

Hubungan yang baik dengan anak, pasangan anda, keluarga besar, teman, tetangga dan bahkan siapa-pun juga dapat menekan hormon kortisol yang tinggi pada saat Anda stres. Seperti diketahui hormon kortisol ini, yang  dikenal sebagai hormon stress yang membuat jantung anda berdebar cepat, tekanan darah anda naik, keringat dingin bercucuran, otot-otot menjadi tegang, dan anda  bisa tidak tidur sepanjang malam.

Hubungan sosial yang positif juga mempengaruhi gaya hidup, perilaku seseorang. Andaikan anda berhubungan baik dengan seseorang yang sehat, anda juga akan ketularan dengan kebiasaan sehat yang dia lakukan. Anda mungkin termotivasi untuk olahraga, makan yang sehat, tidak merokok  tidak minum alkohol,  tidur lebih nyenyak,  dan sebagainya.

Dukungan positif saat anda jatuh sakit, membantu memberikan obat, menyuapi, mengambilkan air minum, mengupaskan buah-buahan, membimbing ke belakang, memijet kepala, bahu anda yang sakit, pasti mempunyai pengaruh positif terhadap penyembuhan anda. Keberadaan orang lain yang bersahabat, yang penuh kasih sayang di sekitar anda membuat anda lebih percaya diri, berpikir positif, dan bersemangat. Bila anda aktif dalam kelompok senam jantung sehat misalnya, selain anda mendapat manfaat dari aktivitas senam itu, kegiatan lain yang terkait juga akan anda peroleh.

Karena itu, untuk tetap sehat, selain aktivitas olahraga, memilih makanan yang sehat, berhenti  merokok, menjauhi alkohol, hubungan sosial yang erat yang anda jalin juga sangat menentukan. Ini adalah cara baru untuk sehat, kata beberapa penulis. Maka, aktiflah berinteraksi, tidak hanya terbatas dalam keluarga inti anda, tetapi lingkungan di sekitar anda, tempat kerja dan teman-teman Anda. Saya yakin, siapapun yang aktif, sering bersilaturrahim akan lebih sehat.